Fatwa
Al Lajnah Ad Daimah: Bacaan Al Quran untuk Nada Tunggu
تشغيل
القرآن الكريم في وقت انتظار المكالمة
Bacaan
al Qur’an untuk nada tunggu
أحيانا
نضطر لقطع المكالمة الهاتفية ونطلب من
المتصل الانتظار قليلاً من أجل الانشغال
بمكالمة أخرى أهم قد تطول مدتها، وقد نحول
الشخص المتصل على من يريد فينتظر بعض
الوقت حتى يرد عليه .
Terkadang
kami kebingungan untuk memutus pembicaraan via telepon dan kami
meminta orang yang menghubungi kami untuk menunggu beberapa saat
lamanya dikarenakan ada pembicaraan yang lebih penting dengan orang
lain (telepon yang ditanyakan bisa menerima dua penelepon, pent) yang
terkadang waktu menunggu tersebut cukup lama. Terkadang kami
mengalihkan penelepon kepada orang yang ingin dia hubungi, akibatnya
penelepon tersebut harus menunggu beberapa saat sehingga penelepon
tersambung dengan orang yang dia inginkan.
وخلال
فترة الانتظار المذكورة يمكن للمتكلم أن
يسمتع إلى مادة مسجلة مناسبة ، ولقد رغبنا
أن نملأ فترة الانتظار هذه بمادة دينية
سواء مقاطع من القرآن الكريم أو من الأحاديث
الشريفة .
فما
حكم هذا العمل ؟ مع العلم أن المكالمات
قد يدخل فيها الجد والهزل حسب الأشخاص
المتحدثين
Selama
masa menunggu tersebut, penelepon bisa mendengarkan suara rekaman
yang sesuai. Kami ingin mengisi masa jeda tersebut dengan rekaman
materi keagamaan baik berupa potongan ayat al Qur’an atau kutipan
hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam\. Apa hukum perbuatan
semisal ini? Perlu diketahui bahwa pembicaraan via telepon tersebut
terkadang diselingi omongan serius atau guyonan tergantung penelepon.
الحمد
لله
هذا العمل غير مشروع ، وقد يكون سببا في إهانة القرآن وعدم احترامه ، وكذلك أحاديث الرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
هذا العمل غير مشروع ، وقد يكون سببا في إهانة القرآن وعدم احترامه ، وكذلك أحاديث الرسول صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ .
Jawaban,
“Perbuatan di atas tidak ada tuntunannya. Bahkan terkadang menjadi
sebab penghinaan dan pelecehan terhadap al Qur’an. Demikian pula
pelecehan terhadap hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
وقد
سئلت اللجنة الدائمة مثل هذا السؤال
Al
Lajnah Ad Daimah pernah mendapatkan pertanyaan semisal.
فأجابت
:
القرآن
كلام الله تعالى فيجب احترامه وصيانته
عما لا يليق به من خلطه بهزل أو مزاح يسبق
تلاوته أو يتبعها مع اتخاذه تسلية أو ملء
فراغ مثل ما ذكرت ،
Jawaban
Al Lajnah Ad Daimah, “Al Qur’an adalah firman Allah yang wajib
dihormati dan dijaga dari hal-hal yang tidak pantas untuk al Qur’an
semisal diselingi guyonan atau senda gurau sebelum terdengar
pembacaan al Qur’an ataupun setelahnya disamping hal tersebut
berarti menjadikan al Qur’an sekedar hiburan atau mengisi
kekosongan waktu sebagaimana yang anda katakan.
بل
ينبغي القصد إلى تلاوته قصداً أوليا عبادة
لله وتقرباً إليه مع تدبر معانيه والاعتبار
بمواعظه لا لمجرد التسلية والتفكه وملء
الفراغ ، وكذلك أحاديث النبي صلى الله
عليه وسلم ،
Sepatutnya
niat pokok dalam membaca al Qur’an adalah beribadah dan mendekatkan
diri kepada Allah diiringi dengan merenungkan makna kandungan ayat
yang dibaca dan mengambil pelajaran dari nasihat yang ada di
dalamnya, bukan hanya dijadikan hiburan, senang-senang dan mengisi
kekosongan waktu. Demikian pula niat dalam membaca atau mendengarkan
pembacaan hadits Nabi.
لا
يجوز خلطها بالهزل والدعابات ، بل تجب
العناية بها وصيانتها عما لا يليق والقصد
إليها لفهم أحكام الشرع منها والعمل
بمقتضاها اهـ
Tidak
boleh menyelai bacaan hadits dengan guyonan atau main-main. Wajib
hukumnya memberi perhatian terhadap hadits, menjaganya dari hal-hal
yang tidak pantas dan niatan ketika membaca hadits adalah untuk
memahami hukum-hukum syariat dan mengamalkan isi kandungannya”.
فتاوى
اللجنة الدائمة (4/57-58)
Dari
Fatwa Lajnah Daimah jilid 4 hal 57-58.
Sumber:
Fatwa Al Islam Sual wa Jawab no. 34494,
http://islamqa.com/ar/ref/34494
Artikel
www.ustadzaris.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar