Saat ini mereka masih dalam tahap
mengumpulkan kekuatan. Mereka mengedepankan slogan cinta ahlul bait dan sikap ‘mengalah’, tidak lain dalam rangka mencari simpati masyarakat. Hanya saja, ada satu hal yang sangat disayangkan, media tidak jujur dan sangat terkesan berpihak.
Tidak perlu jauh untuk mengambil peristiwa sebagai contoh, kamis, tanggal 31 Mei kemarin, ada satu berita yang tidak dirilis media ‘umum’. Tapi Alhamdulillah, masih ada media lain yang masih sanggup menyuarakannya.
Berikut cuplikan beritanya:
Pengikut Syi’ah kembali memancing kerusuhan. Tak senang diselenggarakan sebuah kajian yang membahas tentang kesesatan Syi’ah di Puger, Jember, Jawa Timur, pengikut Syi’ah memaksa menggagalkan kajian tersebut hingga berujung pada tindakan anarkis.Ketua Rois Syuriah PCNU Kencong, KH. Khoir Zad Maddah menyampaikan kronologis aksi anarkis yang terjadi pada Rabu malam (30/5/2012).
Hari Kamis tanggal 7 Juni 2012 rencananya akan diselenggarakan acara pengajian di rumah salah seorang tokoh di Puger, Jember. Isi pengajian itu adalah dialog tentang Syi’ah, sebab di Puger sudah marak penyebaran ajaran Syi’ah yang diantaranya diajarkan oleh Habib Ali, hanya saja Habib Ali tidak pernah mengakui kalau dirinya Syi’ah.
Menurut sumber lain, korban pembacokan itu bernama Eko dan sumber lain menyebutkan bahwa pelaku pembacokan berjumlah 8 orang.
Dalam pengajian yang diselenggarakan bulan Juni nanti, akan dihadirkan pembicara Habib Muhdhor Al Hamid yang dikenal tegas terrhadap Syi’ah. Pihak Syi’ah ternyata ingin menggagalkan pengajian tersebut dengan mendatangi rumah salah satu tokoh masyarakat bernama ustadz Fauzi dan melakukan tindakan anarkis.
“Ada tujuh orang yang memaksa supaya kegiatan itu diurungkan pada tanggal tujuh itu. Dalam dialog itu agak panas sehingga terjadi saling pukul, akhirnya salah satu muridnya ustadz Fauzi terkena bacokan di kening, tapi tidak lebar,” kata KH. Khoir Zad Maddah saat dihubungi voa-islam.com, Kamis (31/5/2012).
Setelah terjadi ribut-ribut warga pun berdatangan, lalu tujuh orang itu melarikan diri. Kyai Khoir, sapaan akrabnya, menengarai salah satu dari tujuh orang tersebut ada keluarga Habib Ali. “Salah satu dari tujuh orang itu ada keluarga Habib Ali,” ujarnya.
Masalah ini sekarang sudah ditangani pihak Polres Jember dan keluarga Habib Ali pun sudah hadir di Polres Jember untuk dimintai keterangan. Menurut informasi sudah ada dua orang yang diamankan di Polres Jember.
KH. Khoir Zad Maddah menyampaikan bahwa ia sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencegah agar hal itu tidak terjadi kembali. Karena ajaran Syi’ah sudah difatwakan sesat oleh MUI Jawa Timur ia meminta aparat bertindak tegas terhadap kegiatan Syi’ah yang telah meresahkan warga Jember.
Jika masih sedikit saja mereka berani beringas bagaimana kalau besar? kita berlindung kepada allah dari kejahatan dan kekejian yang dipertontonkan oleh syiah di Iran, Irak, Suria, Libanon, dan Yaman.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan teman-teman di PCNU Kencong untuk mengupayakan agar peristiwa itu tidak terjadi. Tentunya kami memohon terhadap aparat, karena keberadaan Syi’ah itu membikin resah, sesuai keputusan MUI bahwa Syi’ah Imamiyah itu dinyatakan sesat, sebisa mungkin aparat merespon masyarakat supaya kegiatan Syi’ah paling tidak di Puger itu ditutup,” ungkapnya.
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar